Kenyataanya, justru para pemimpin hari ini menjadi pelopor
kedzaliman. Coba lihat latar belakang orang-orang yang ramai-ramai mencalonkan
diri menjadi anggota legislative ataupun pemimpin daerah. Tul gak?
Kali ini marilah kita renungkan
bersama ayat yang mulia berikut ini:
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji[1]
Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim
menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya aku akan menjadikanmu imam
bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari
keturunanku"[2]. Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai
orang yang zalim”. (Al-Baqarah:
124)
Catatan
Kaki:
[1]
Ujian terhadap Nabi Ibrahim a.s. diantaranya: membangun Ka'bah, membersihkan
ka'bah dari kemusyrikan, mengorbankan anaknya Ismail, menghadapi raja Namrudz
dan lain-lain.
[2]
Allah telah mengabulkan doa Nabi Ibrahim a.s., karena banyak di antara
Rasul-rasul itu adalah keturunan Nabi Ibrahim a.s.
Tafsir
Jalalain:
(Dan) ingatlah (ketika
Ibrahim mendapat ujian) menurut satu qiraat Ibraham (dari Tuhannya dengan beberapa kalimat) maksudnya
dengan perintah dan larangan yang dibebankan kepadanya. Ada yang mengatakan
manasik atau pekerjaan haji, ada pula berkumur-kumur, menghirup air ke hidung,
menggosok gigi, memotong kumis, membelah rambut, memotong kuku, mencabut bulu
ketiak, mencukur bulu kemaluan, berkhitan dan istinja (lalu disempurnakannya) maksudnya dikerjakannya secara sempurna. (Firman-Nya) yakni Allah Taala, ("Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu sebagai imam bagi
manusia.") Artinya contoh dan ikutan dalam keagamaan. (Kata Ibrahim, "Aku mohon juga dari keturunanku!") maksudnya
dari anak cucuku dijadikan imam-imam. (Firman-Nya, "Janji-Ku ini tidak mencapai) untuk dijadikan imam
(orang-orang yang aniaya") yakni orang-orang yang ingkar di antara mereka. Sebaliknya bagi
orang yang tidak aniaya, tidak tertutup kemungkinan untuk diangkat sebagai imam.
Kesimpulan:
Ketika Allah mencintai seorang hamba, maka Allah akan mengujinya
dengan berbagai Ujian. Sebagaimana Ibrahim yang dikenal sebagai Khalilullah
(Kekasih Allah) telah menerima berbagai ujian (beberapa kalimat (perintah dan larangan) dan ternyata
Ibrahim lulus (Ibrahim
menunaikannya) dengan
berbagai ujian yang menimpanya.
Dan ketika seorang hamba telah lulus dari berbagai ujian hidup yang
menimpanya, maka sebagai imbalannya Allah akan memberikan kepadanya kemampuan
sebagai seorang Imam;
1.
Imam
dapat diartikan sebagai pemimpin
2.
Imam
juga dapat diartikan sebagai seorang pelopor
Sebagaimana
Ibrahim yang telah dikokohkan kepemimpinannya ("Sesungguhnya aku akan
menjadikanmu imam bagi seluruh manusia".). Dan sudah menjadi
sunnatullah bahwa kepemimpinan itu tidak akan diberikan kepada orang yang masih
ada kedzaliman dalam dirinya ("Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang
zalim”.). Kenyataanya, justru para pemimpin hari ini menjadi pelopor
kedzaliman. Coba lihat latar belakang orang-orang yang ramai-ramai mencalonkan
diri menjadi anggota legislative ataupun pemimpin daerah. Tul gak?
No comments:
Post a Comment
Silahkan jika anda yang ingin komentar, namun tolong gunakan bahasa yang sopan